TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA
TUGAS
KELOMPOK
BAHASA
INDONESIA
DISUSUN
OLEH :
1. ALFIAN
ANGGRAINI NIM 16/401073/SV/11577
2. RIZKI
NUR UTAMI NIM 16/405778/SV/12474
3. DIANA
DEVINURAHMA L. NIM 16/401087/SV/11591
A. FUNGSI
BAHASA
Fungsi bahasa yaitu fungsi
komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan dimanapun. Dalam berbagai
literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa
berikut:
1) Fungsi
pernyatan ekspresi diri
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan
disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud:
a.Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b.Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c.Melatih
diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d.Menunjukkan
keberanian (convidence) penyampaikan ide
Fungsi
ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif keseharian
individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja,mahasiswa, dan
dewasa.
2) Fungsi
Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi
ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan
ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu
komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang
lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan
kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
3) Fungsi
integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu
lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan
sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan
sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat).
Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan
kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu
memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil
membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
4) Fungsi
kontrol sosial
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan
tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi
dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif
dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif.
Bahkan, kritikan yang tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika
kata-kata dan sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan
kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat
seperti keahlian bicara, penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri,
dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat bahasanya.
Disamping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys
Keraf menambahkan beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama
tersebut. Fungsi tambahan itu adalah:
1.Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.
2.Fungsi lebih memahami orang lain;
3.Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4.Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur,
terarah, dan logis;
5.Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik
(fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
6.Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda.
7. Fungsi
membentuk karakter diri
8. Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
9. Fungsi
menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono, 2005:11-18)
B. RAGAM
& LARAS BAHASA
Ø RAGAM BAHASA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa
diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topic yang dibicarakan hubungan
pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya. (2005:920). Pengertian
ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek :
(1) Ragam
Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaianannya
Berdasarkan situasi pemakaiannya,
ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa
semiformal, dan ragam bahasa nonformal. Setiap ragam bahasa dari sudut pandang
yang lain dan berbagai jenis laras bahasa diidentifikasikan ke dalam situasi
pemakaiannya.
(2)
Permasalahan yang hendak disampaikan
(3) Latar
belakang pendengar atau pembaca yang dituju,
(4) Medium
atau sarana bahasa yang digunakan
Berdasarkan
mediumnya ragam bahasa terdiriatas dua ragam bahasa,yaitu :
(a)
Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya
kepada pendengar atau teman bicaranya. Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh
intonasi dalam pemahaman maknanya.
(b)
Ragam bahasa tulis.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan
memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. Ragam bahasa tulis
dapat bersifat formal,semiformal, dan nonformal.
Keempat
aspek dalam ragam bahasa tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang
dihadapi dan aspek medium bahasa yang digunakan dibandingkan kedua aspek yang
lain.
Ø LARAS
BAHASA
Laras bahasa adalah kesesuaian
antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras bahasa terkait langsung dengan
selingkung bidang (home style) dan keilmuan, sehingga dikenallah laras bahasa
ilmiah dengan bagian sub-sub larasnya. Pembedaan diantara sub-sub laras bahasa
seperti dalam laras ilmiah itu dapat diamati dari
(1) penggunaan kosakata dan bentukan kata,
(2) penyusunan frasa,klausa, dan kalimat,
(3) penggunaan istilah
(4)pembentukan paragraph,
(5) penampilan halteknis,
(6) penampilan kekhasan dalam wacana.
Berdasrkan konsepsi laras bahasa tersebut,laras bahasa
ekonomi mempunyai sub-sub laras bahasa manajemen, sublaras akuntansi,sublaras asuransi,
sublaras perpajakan, dll.
C. LARAS ILMIAH
Karya tulis
ilmiah bukan sepenuhnya karya ekspresi diri. Sebuah karya tulis fiksi, atau
sering disebut karya sastra, merupakan ekspresi diri penulisnya yang dihasilkan
dari imajinasi penulis. Hasil karya penulis merupakan hasil rekaannya sendiri
berdasarkan realitas di sekelilingnya. Oleh karena itu, hasil karyanya disebut karangan
dan penciptanya disebut pengarang(Soeseno, 1993: 1).
Sebaliknya,
sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil
rangkaian
fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat.
Jadi, seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali berbagai bahan informasi
menjadi sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penulis karya ilmiah tidak
disebut pengarang melainkan disebut penulis (Soeseno, 1993: 1)
Laras ilmiah
memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas. Meskipun demikian, dalam laras
ilmiah, aspek komunikasi tetap memegang peranan utama. Oleh karenanya, berbagai
kemungkinan untuk penyampaian yang komunikatif tetap harus diperhatikan.
Penulisan laras ilmiah tidak hanya untuk mengekspresikan pikiran, tetapi untuk
menyampaikan hasil penelitian. Kita harus dapat meyakinkan pembaca akan
kebenaran hasil yang kita temukan di lapangan. Dapat pula, kita menumbangkan
sebuah teori berdasarkan hasil penelitian kita. Jadi, sebuah karya tulis ilmiah
tetap harus dapat secara jelas menyampaikan pesan kepada pembacanya.
D. TULISAN
BERTEMA KEARSIPAN
SUMBER
:
wkwkwk
BalasHapusHarrah's Casino Reno - MapYRO
BalasHapusWelcome to Harrah's 창원 출장샵 Reno. Welcome to CasinoYRO! 순천 출장샵 Visit 부천 출장안마 us today and experience over 200 of the most 보령 출장안마 memorable slot machines in Reno history. 속초 출장마사지